Rabu, 27 Juni 2012

PEMBELAJARAN BAHASA ARAB BAGI ARAB

  1.  Pengertian Bahasa Arab
Dalam perspektif Islam, bahasa Arab merupakan bahasa al-Qur’an, bahasa komunikasi dan informasi antar umat Islam. Bahasa Arab selain bahasa al-Qur’an, juga identik dengan bahasa al-Hadits dan bahasa dalam shalat. Dengan bahasa Arab umat Islam dapat membaca dan memahami al-Qur’an serta mengetahui perintah dan larangannya juga hukum syari’ah yang ada di dalamnya.1
  1. Fungsi Bahasa dalam Kehidupan Individu
Bahasa merupakan sarana komunikasi individu dengan yang lainnya untuk memenuhi kebutuhannya, dan memperoleh apa yang diharapkannya dari komunikasi tersebut. Bahasa memberikan banyak kesempatan bagi individu dalam mengambil manfaat di waktu senggang dengan salah satu caranya adalah melalui metode membaca. Dengan membaca, seseorang dapat membayangkan suatu bentuk atau pemandangan yang belum pernah dilihatnya.2
  1. Fungsi Bahasa dalam Kehidupan Masyarakat
Bahasa merupakan perantara sosial, dan sebagai alat untuk memahami antara setiap individu dan masyarakat. Bahasa juga merupakan faktor penting dalam memelihara dan memberdayakan warisan kebudayaan dan peradaban yang ditransfer dari satu generasi ke generasi selanjutnya.
Di samping itu pula, bahasa merupakan senjata individu dalam menghadapi berbagai permasalahan kehidupan yang menuntut kompetensi bicara, mendengar, menulis dan membaca. Keempat kompetensi tersebut merupakan komponen-komponen penting dalam menyempurnakan proses saling memahami dalam komunikasi.3 Komunikasi menurut Carl L. Hovland, adalah upaya yang sistematis untuk merumuskan secara tegas dalam penyampaian informasi serta pembentukan pendapat dan sikap.4

  1. Tujuan Pembelajaran Bahasa Arab
Tujuan pembelajaran bahasa Arab yang hendak dicapai dan kemampuan yang harus dimiliki siswa merupakan suatu komponen system pembelajaran yang menjadi tolak dalam merancang system yang efektif. Adapun tujuan umum dalam pembelajaran bahasa Arab adalah:
  1. Untuk memahami dan memahamkan ajaran Islam.
  2. Untuk memahami ilmu dan keterampilan bahasa.
  3. Sebagai alat untuk mempelajari dan memperdalam pengetahuan Islam.
  4. Untuk berkomunikasi dalam kehidupan sehari-hari, dalam forum ilmiyah maupun forum-forum resmi.
  5. Membentuk tenaga-tenaga ahli bahasa Arab untuk menghasilkan alumni yang mampu menggunakan bahasa Arab secara aktif sebagai alat komunikasi berbagai keperluan.
  6. Untuk kepentingan profesi.

  1. Perbedaan Pembelajaran Bahasa Arab bagi orang Arab dan non-Arab
Orang Arab yang ingin mengajar bahasa Arab untuk non-Arab perlu dicatat bahwa ada perbedaan besar antara mengajar orang arab, dan orang non arab. Hanya sedikit orang yang tahu, bahkan di antara spesialis di Studi Arab banyak yang akan berpikir bahwa penguasaan tata bahasa dan ekspresi cukup untuk mengajarkan bahasa Arab untuk non-penutur asli.
Orang arab berpendapat bahwa seharusnya buku pembelajaran untuk orang arab dibedakan dengan buku pembelajaran untuk non arab dalam hal tujuan, konstruksi dan sarana. Akan tetapi kita mengabaikan perbedaan mendasar ini dalam waktu yang sudah lama. Tetapi sayangnya orang arab telah mengirim buku-buku yang digunakan dalam pembelajarannya kepada negara- negara non arab yang meminta bantuan dalam pendidikan bahasa arabi di sekolah-sekolah.
Orang arab menguatkan bahwa seharusnya guru harus membedakan metode dalam penyampaian materi pelajaran kepada peserta didik, harus antusias untuk memberikan keterampilan berbahasa kepada pelajar, dengan mengajarkan ketrampilan dan bukan ilmu abstrak. Guru harus mementingkan pengucapan, membenarkan dan mendorong siswa untuk menghasilkan suara Arab dengan baik, dengan cara memperbanyak istima’ atau mendengar dan melatih peserta didik untuk memahami audio. tidak cukup hanya membedakan suara dan huruf, dan tidak harus memahami kata dan kalimat juga. Ini semua bukan cara pembelajaran bahasa arab untuk orang arab.
Secara umum, guru harus tahu bahwa perbedaan penting antara kebiasaan buku pelajaran dari Arab dan buku teks yang ditujukan untuk orang non arab adalah yang pertama kali digunakan oleh siswa yang termasuk budaya yang sama dan berbicara bahasa Arab yang mereka pelajari , Para siswa yang mempelajari bahasa kedua tidak mempunyai budaya yang sama dan tidak tahu bahasa Arab. Jika buku pertama harus didasarkan pada hasil kontrastif analisis klasik Arab, dialek murid, dan mempelajari lingkungannya, buku kedua mungkin memerlukan analisis kontrastif untuk bahasa Arab dan bahasa siswa sehingga untuk menentukan apa yang ada dalam kedua bahasa itu, dan untuk membedakan kedua bahasa itu untuk mengambil faedah dalam mengetahui kesulitan yang dihadapi oleh siswa untuk mempelajari struktur dari Arab dan suaranya, dan harus mengambil buku dan lingkungan secara keseluruhan bahwa siswa memiliki sendiri-sendiri titik awal dalam penyediaan peradaban Arab-Islam. Ini berarti bahwa buku yang cocok untuk mengajar bahasa Arab untuk orang arab mungkin tidak cocok untuk mengajar non-penutur asli .
Bagi pemerintah Arab masih memberikan dukungan mereka kepada umat Islam yang ingin belajar bahasa Arab dengan instruktur yang berpengalaman dalam mengajar bahasa Arab, tetapi - Sayangnya - pengalaman besar dalam mengajarkan bahasa Arab kepada anak-anak dari orang Arab, dan bukan untuk non-penutur asli, banyak dari mereka tidak berpikir bahwa ada perbedaan antara kedua jenis peserta didik, walaupun ada kerja keras yang besar maka akan mendapatkan kesuksesan yang kecil, karena ada perbedaan yang tinggi antara mahasiswa Arab dan mahasiswa non-Arab, dalam pembelajaran bahasa Arab . 5

1 Muhammad Ali al-Khulli, Model Pembelajaran Bahasa Arab. (Bandung: PSIBA, 2002), hal:5.
2 Abd al-Alim Ibrahim, al Muwajjih al-Fanni. (Beirut: Dar al-Ma’arif), hal: 43-44.
3 Abd al-Alim………..hal: 44-45.
4 Onong Uchjana Effendy, Prof.Dr.M.A, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. (Bandung: Rosdakarya, 2005),hal: 10.
5 Lihat http://forum.lahaonline.com/showthread.php?t=94439&page=1, 29 April 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar