- Pengertian Bahasa Arab
Dalam perspektif
Islam, bahasa Arab merupakan bahasa al-Qur’an, bahasa komunikasi
dan informasi antar umat Islam. Bahasa Arab selain bahasa al-Qur’an,
juga identik dengan bahasa al-Hadits dan bahasa dalam shalat. Dengan
bahasa Arab umat Islam dapat membaca dan memahami al-Qur’an serta
mengetahui perintah dan larangannya juga hukum syari’ah yang ada di
dalamnya.1
- Fungsi Bahasa dalam Kehidupan Individu
Bahasa merupakan
sarana komunikasi individu dengan yang lainnya untuk memenuhi
kebutuhannya, dan memperoleh apa yang diharapkannya dari komunikasi
tersebut. Bahasa memberikan banyak kesempatan bagi individu dalam
mengambil manfaat di waktu senggang dengan salah satu caranya adalah
melalui metode membaca. Dengan membaca, seseorang dapat membayangkan
suatu bentuk atau pemandangan yang belum pernah dilihatnya.2
Bahasa merupakan
perantara sosial, dan sebagai alat untuk memahami antara setiap
individu dan masyarakat. Bahasa juga merupakan faktor penting dalam
memelihara dan memberdayakan warisan kebudayaan dan peradaban yang
ditransfer dari satu generasi ke generasi selanjutnya.
Di samping itu pula,
bahasa merupakan senjata individu dalam menghadapi berbagai
permasalahan kehidupan yang menuntut kompetensi bicara, mendengar,
menulis dan membaca. Keempat kompetensi tersebut merupakan
komponen-komponen penting dalam menyempurnakan proses saling memahami
dalam komunikasi.3
Komunikasi menurut Carl L. Hovland, adalah upaya yang sistematis
untuk merumuskan secara tegas dalam penyampaian informasi serta
pembentukan pendapat dan sikap.4
- Tujuan Pembelajaran Bahasa Arab
Tujuan pembelajaran
bahasa Arab yang hendak dicapai dan kemampuan yang harus dimiliki
siswa merupakan suatu komponen system pembelajaran yang menjadi tolak
dalam merancang system yang efektif. Adapun tujuan umum dalam
pembelajaran bahasa Arab adalah:
- Untuk memahami dan memahamkan ajaran Islam.
- Untuk memahami ilmu dan keterampilan bahasa.
- Sebagai alat untuk mempelajari dan memperdalam pengetahuan Islam.
- Untuk berkomunikasi dalam kehidupan sehari-hari, dalam forum ilmiyah maupun forum-forum resmi.
- Membentuk tenaga-tenaga ahli bahasa Arab untuk menghasilkan alumni yang mampu menggunakan bahasa Arab secara aktif sebagai alat komunikasi berbagai keperluan.
- Untuk kepentingan profesi.
- Perbedaan Pembelajaran Bahasa Arab bagi orang Arab dan non-Arab
Orang Arab yang
ingin mengajar bahasa Arab untuk non-Arab perlu dicatat bahwa ada
perbedaan besar antara mengajar orang arab, dan orang non arab. Hanya
sedikit orang yang tahu, bahkan di antara spesialis di Studi Arab
banyak yang akan berpikir bahwa penguasaan tata bahasa dan ekspresi
cukup untuk mengajarkan bahasa Arab untuk non-penutur asli.
Orang arab
berpendapat bahwa seharusnya buku pembelajaran untuk orang arab
dibedakan dengan buku pembelajaran untuk non arab dalam hal tujuan,
konstruksi dan sarana. Akan tetapi kita mengabaikan perbedaan
mendasar ini dalam waktu yang sudah lama. Tetapi sayangnya orang arab
telah mengirim buku-buku yang digunakan dalam pembelajarannya kepada
negara- negara non arab yang meminta bantuan dalam pendidikan bahasa
arabi di sekolah-sekolah.
Orang
arab menguatkan bahwa seharusnya guru harus membedakan metode dalam
penyampaian materi pelajaran kepada peserta didik, harus antusias
untuk memberikan keterampilan berbahasa kepada pelajar, dengan
mengajarkan ketrampilan dan bukan ilmu abstrak. Guru harus
mementingkan pengucapan, membenarkan dan mendorong siswa untuk
menghasilkan suara Arab dengan baik, dengan cara memperbanyak istima’
atau mendengar dan melatih peserta didik untuk memahami audio. tidak
cukup hanya membedakan suara dan huruf, dan tidak harus memahami kata
dan kalimat juga. Ini semua bukan cara pembelajaran bahasa arab untuk
orang arab.
Secara
umum, guru harus tahu bahwa perbedaan penting antara kebiasaan buku
pelajaran dari Arab dan buku teks yang ditujukan untuk orang non arab
adalah yang pertama kali digunakan oleh siswa yang termasuk budaya
yang sama dan berbicara bahasa Arab yang mereka pelajari , Para siswa
yang mempelajari bahasa kedua tidak mempunyai budaya yang sama dan
tidak tahu bahasa Arab. Jika buku pertama harus didasarkan pada hasil
kontrastif analisis klasik Arab, dialek murid, dan mempelajari
lingkungannya, buku kedua mungkin memerlukan analisis kontrastif
untuk bahasa Arab dan bahasa siswa sehingga untuk menentukan apa yang
ada dalam kedua bahasa itu, dan untuk membedakan kedua bahasa itu
untuk mengambil faedah dalam mengetahui kesulitan yang dihadapi oleh
siswa untuk mempelajari struktur dari Arab dan suaranya, dan harus
mengambil buku dan lingkungan secara keseluruhan bahwa siswa memiliki
sendiri-sendiri titik awal dalam penyediaan peradaban Arab-Islam. Ini
berarti bahwa buku yang cocok untuk mengajar bahasa Arab untuk orang
arab mungkin tidak cocok untuk mengajar non-penutur asli .
Bagi
pemerintah Arab masih memberikan dukungan mereka kepada umat Islam
yang ingin belajar bahasa Arab dengan instruktur yang berpengalaman
dalam mengajar bahasa Arab, tetapi - Sayangnya - pengalaman besar
dalam mengajarkan bahasa Arab kepada anak-anak dari orang Arab, dan
bukan untuk non-penutur asli, banyak dari mereka tidak berpikir bahwa
ada perbedaan antara kedua jenis peserta didik, walaupun ada kerja
keras yang besar maka akan mendapatkan kesuksesan yang kecil, karena
ada perbedaan yang tinggi antara mahasiswa Arab dan mahasiswa
non-Arab, dalam pembelajaran bahasa Arab . 5
3
Abd al-Alim………..hal: 44-45.
4
Onong Uchjana Effendy,
Prof.Dr.M.A, Ilmu
Komunikasi Teori dan Praktek. (Bandung:
Rosdakarya, 2005),hal: 10.
5
Lihat
http://forum.lahaonline.com/showthread.php?t=94439&page=1, 29
April 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar