Keterampilan berbicara (maharah al-kalam/
speaking skill) adalah kemampuan mengungkapkan bunyi-bunyi artikulasi atau
kata-kata untuk mengekspresikan pikiran berupa ide, pendapat, keinginan atau
perasaan kepada mitra bicara. Dalam makna yang lebih luas, berbicara merupakan
suatu sistem tanda-tanda yang dapat didengar dan dilihat yang memanfaatkan
sejumlah otot dan jaringan otot tubuh manusia untuk menyampaikan pikiran dalam
langkah memenuhi kebutuhannya. Bahkan menurut Tarigan (1994/II: 15) berbicara merupakan
kombinasi faktor-faktor fifik , psikologis, neurologis, semantik, dan
linguistik secara luas sehingga dapat
dianggap sebagai alat manusia yang paling penting bagi kontrol sosial.
Secara umum keterampilan berbicara bertujuan
agar para pelajar mempu berkomunikasi lisan secara baik dan wajar dengan bahasa
yang mereka pelajari. Secara baik dan wajar mengandung arti menyampaikan pesan
kepada orang lain dalam cara yang secara sosial dapat diterima. Namun entu saja
untuk mencapai tahap kepandaian berkomunikasi diperlukan aktifitas-aktifitas
latihan yang memadai yang mendukung. Aktifitas-aktifitas seperti bukan perkara
mudah bagi pembelajaran bahasa, sebab harus tercipta dahulu lingkungan bahasa
yang mengarahkan para pelajar ke arah sana. Subyakto-Nababan membagi aktifitas
ini kedalam dua kategori, yaitu prakomunikatif dan komunikatif.
1. Latihan prakomunikatif
Latihan prakomunikatif tidak berarti bahwa
latihan-latihan yang dilakukan belum komunikatif, tetapi dimaksudkan membekali para
pelajar kemampuan-kemampuan dasar dalam berbicara yang sangat diperlukan ketika
terjun di lapangan, seperti latihan penerapan pola dialog, kosa kata, kaidah,
mimik muka dan sebagainya. Pada tahap ini keterlibatan guru dalam latihan cukup
banyak, karena tentu saja setiap unsur kemampuan yang diajarkan perlu diberi
contoh.
Cara yang sudah lazim dilakukan adalah
merangkaikann latihan menyimak dengan berbicara, sebab keduanya berkaitan.
Sebagaimana dalam latihan menyimak, maka latihan yang sangat mendasar dan
dikenalkan terlebih dahulu dalam berbicara adalah membedakan bunyi unsur-unsur
kata (fonem), terutama bunyi-bunyi yang kelihatannya sama tetapi berbeda.
Misalnya sa (س) dengan tsa (ث) dan juga sya (ش). Pengenalan bunyi ini sangat penting
terutama bagi pemula. Pembimbing yang ideal dalam hal ini adalah penutur asli (
al-nathiq al-ashli), tetapi jika tidak ada bisa diganti dengan kaset yang
dibuat di laboratorium.
Ada beberapa teknik yang mungkin dilakukan
dalam latihan pra-komunikatif, antara lain : dialog (al-hiwar), praktek pola
(tathbiq al-namudzaj), dan karangan lisan (al-tarkib al-syafawi), dramatisasi
tindakan (al-tamtsil al-suluki).
2. Latihan komunikatif
Latihan komunikatif adalah latihan yang
lebih mengandalkan kreativitas para pelajar dalam melakukan latihan. Pada tahap
ini keterlibatan guru secara langsung mulai dikurangi untuk memberi kesempatan
kepada mereka mengembangkan kemampuan sendiri. Para pelajar pada tahap ini
ditekankan untuk lebih banyak berbicara daripada guru. Sedangkan penyajian latihan
diberikan secara bertahap, dan dianjurkan agar materi latihan dipilih sesuai
dengan kondisi kelas. Beberapa aktifitas yang memungkinkan di lakukan dalam
latihan komunikatif secara bertahap adalah sebagai berikut ;
a. Percakapan kelompok (al-hiwar al-jama’i)
Dalam
satu kelas para pelajar dibagi ke dalam kelompok-kelompok sesuai kebutuhan.
Setiap kelompok diberi judul cerita yang sederhana.
b. Bermain peran (al-tamtsil)
Pada
aktifitas ini guru memberikan tugas peran tertentu yang harus dilakukan oleh para
pelajar. Peran yang diberikan harus disesuaikan dengan tingkat penguasaan
bahasa para pelajar.
c. Praktek ungkapan sosial (tathbiq al-tabirat
al-ijtima’iyyah)
Ungkapan
sosial maksudnya adalah priaku-prilaku sosial saat berkomunikasi yang
diungkapkan secara lisan, misalnya memberi hormat, mengungkapkan rasa kagum,
gembira, ucapan perpisahan, dan lain-lain.
d. Praktek lapangan (al-mumarasah fi
al-mujtama’)
Praktik
lapangan disini adaah bercakap-cakap dengan penutur asli bahasa Arab di luar
kelas.[1]
Assalamualaikum
BalasHapusJual Buku-buku pendidikan bahasa untuk skripsi, tesis, disertasi
Katalog cek disini
http://lughotudhod.blogspot.co.id/2014/05/tempat-referensi-buku-buku-pendidikan.html
Syukron
As claimed by Stanford Medical, It is indeed the one and ONLY reason this country's women get to live 10 years more and weigh on average 42 lbs less than us.
BalasHapus(And by the way, it has totally NOTHING to do with genetics or some hard exercise and really, EVERYTHING about "HOW" they eat.)
BTW, What I said is "HOW", not "what"...
CLICK on this link to find out if this short questionnaire can help you unlock your real weight loss potential
Assalamualaikum kalau cari referensi buku/ jurnal yg terdapat unsur-unsur maharah alkalam itu dimana ya atau ada yg tau apa?
BalasHapus