- Thariqatu Al-Qawaid Wa Al-Tarjamah (Metode Kaidah Dan Terjemah)
Metode ini
merupakan metode tertua dalam pembelajaran bahasa Asing sehingga
disebut juga metode tradisional. Metode tata bahasa dan terjemah ini
merupakan hasil karya pemikiran sarjana Jerman (Johann Seidenstucker,
Karl Plotz, H.S. Ollendorff, dan Johann Meidinger) yang merupakan
salah satu pengkritiknya yang lembut (yaitu W.H.D. Rouse) bertujuan
untuk mengetahui segala sesuatu mengenai sesuatu tinimbang ihwal itu
sendiri. Metode tata bahasa dan terjemah ini mendominasi pengajaran
bahasa asing di Eropa dari tahun 1840-an sampai 1940-an, dan dalam
bentuk yang telah dimodifikasi pun tetap terpakai secara luas di
beberapa bagian dunia ini sampai kini.
Ciri khas metode
ini adalah penghafalan aturan-aturan gramatika atau rules of grammar
dan sejumlah kata-kata tertentu. Pengetahuan tentang kaidah-kaidah
tata bahasa lebih penting dari kemahiran untuk menggunakannya.2
Dalam metode tata bahasa, kaidah-kaidah tata bahasa dipelajari
sejalan dengan kelompok kata. Kata-kata diletakkan dan disusun sesuai
dengan kaidah tata bahasa. Sesudah itu, diberikan latihan-latihan
penerapan kaidah-kaidah tata bahasa. Pengetahuan tentang tata bahasa
lebih penting daripada penerapan kaidah tata bahasa tersebut. Tidak
ada pengajaran oral/lisan dan tidak ada pengajaran ucapan secara
khusus. Salah satu kemajuan yang dituntut oleh metode tata bahasa
ialah ketertiban mental. Metode ini mudah diterapkan. Metode ini
tidak menuntut seorang guru yyang fasih berbahasa ujaran.
Metode terjemahan
berisi praktik penerjemahan naskah-naskah, dari yang mudah sampai
yang sulit. Salah satu variasi dari metode terjemahan ialah metode
terjemahan harfiah. Sebagaimana metode tata bahasa, metode terjemahan
dapat diajarkan dalam kelas yang besar atau kecil. Ia dapat diajarkan
oleh orang yang kurang menguasai bahasa dan ia dapat pula diajar oleh
guru yang tidak dibekali dengan pelbagai teknik mengajar bahasa.
Metode terjemah murah dan gampang dilaksanakan dan dikelola. Jumlah
jam pelajaran tidak ditentukan: boleh banyak boleh sedikit,
tergantung pada tujuan dan pengelolaan.3
Asumsi
yang mendasari metode kaidah dan terjemah adalah suatu logika semesta
(al-mathiq
al-‘alami/ universal logic)
yang menyatakan bahwa semua bahasa di dunia dasarnya sama, dan tata
bahasa adalah cabang dari logika (Nababan, 1993: 11). Untuk melihat
titik kesamaan itu, perlu dilakukan kajian tata bahasa asing yang
dipelajari, dan untuk melihat pokok pikiran yang terkandung oleh
tulisan bahasa asing yang dipelajari, perlu diadakan kegiatan
transformasi (terjemahan) kosa kata dan kalimat dalam bahasa asing
yang dipelajari ke dalam kosa kata/kalimat dalam bahasa pelajar
sehari-hari. Jadi inti kegiatan belajar bahasa asing adalah
menganalisa tata bahasa, menulis kalimat, dan menghafalkan kosakata
sebagai dasar transformasinya ke dalam bahasa yang digunakan
sehari-hari.
Metode
kaidah dan terjemah melihat bahasa secara preskriptif, dengan
demikian kebenaran bahasa berpedoman pada petunjuk tertulis, yaitu
aturan-aturan gramatikal yang tertulis oleh ahli bahasa, bahkan
menurut ukuran guru. Ba’labaki (1990: 216) menjelaskan bahwa dasar
pokok metode ini adalah hafalan kaidah, analisa gramatika terhadap
wacana, lalu terjemahnya ke dalam bahasa yang digunakan sebagai
pengantar pelajaran. Sedangkan perhatian terhadap kemampuan berbicara
sangat kecil. Ini berarti bahwa titik tekan metode ini bukan melatih
para pelajar agar pandai berkomunikasi secara aktif, melainkan
mamahami bahasa secara logis yang didasarkan kepada analisa cermat
terhadap aspek kaidah tata bahasa. Tujuan metode ini menurut Al-Naqah
(2010) adalah agar para pelajar pandai dalam menghafal dan memahami
tata bahasa, mengungkapkan ide-ide dengan menerjemahkan bahasa ibu
atau bahasa kedua ke dalam bahasa asing yang dipelajari, dan
membekali mereka agar mampu memahami teks bahasa asing dengan
menerjemahkannya ke dalam bahasa sehari-hari atau sebaliknya.
Berdasarkan
pernyataan tersebut ada dua aspek penting dalam metode kaidah dan
terjemah; pertama,
kemampuan menguasai kaidah tata bahasa; dan kedua,
kemampuan menerjemahkan. Dua kemampuan ini adalah modal dasar untuk
mentransfer ide atau pikiran ke dalam tulisan dalam bahasa asing
(mengarang), dan modal dasar untuk memahami ide atau pikiran yang
dikandung tulisan dalam bahasa asing yang dipelajari (membaca
pemahaman). Dari konsep dasar tersebut dapat dikemukan beberapa
karakteristik metode kaidah dan terjemah yaitu;
- Ada kegiatan disiplin mental dan pengembangan intelektual dalam belajar bahasa dengan banyak penghafalan, dan memahami fakta-fakta.
- Ada penekanan pada kegiatan membaca, mengarang, dan terjemah. Sedangkan kegiatan menyimak dan berbicara kurang diperhatikan.
- Seleksi kosakata khususnya berdasarkan teks-teks bacaan yang dipakai.
- Unit yang mendasar ialah kalimat, maka perhatian lebih banyak dicurahkan kepada kalimat, sebab kebanyakan waktu pelajar dihabiskan oleh aktivitas terjemahan kalimat-kalimat terpisah.
- Bahasa pelajar sehari-hari digunakan sebagai bahasa pengantar.4
- Kelebihan Dan Kekurangan Metode Kaidah Dan Terjemah
Adapun kelebihan
meteode ini adalah sebagai berikut;
- Para pelajar bisa hafal kosakata dalam jumlah yang relatif banyak dalam setiap pertemuan.
- Dapat di gunakan di kelas-kelas dengan jumlah yang banyak.
- Cocok bagi semua tingkat kemampuan siswa 9,ustawa mubtadi’, mutawasith, mutaqadim).
- Para pelajar mahir menerjemahkan dari bahasa asing ke dalam bahasa sehari-hari atau sebaliknya.
- Para pelajar bisa hafal kaidah-kaidah bahasa asing yang disampaikan dalam bahasa sehari-hari karena senantiasa menggunakan terjemahan dalam bahasa sehari-hari.5
Kekurangannya:
- Analisis tata bahasa mungkin baik bagi mereka yang merancangnya, tetapi tidak menutup kemungkinan dapat membingungkan para pelajar karena rumitnya analisis itu.
- Para siswa hanya kuat dalam kemampuan membaca dan penguasaan tata bahasa, tetapi lemah dalam kemampuan mendengar, berbicara, dan menulis.
- Dibutuhkan guru yang terlatih dalam penerjemahan.
- Metode ini lebih mengajarkan tentang bahsa dari pada mengajarkan berbahasa.
- Terjemahan kata demi kata, kalimat demi kalimat sering mengacaukan makna kalimatdalam konteks yang luas.
- Para pelajar mendapat pelajaran dalam satu ragam tertentu, sehingga tidak merasa tidak atau kurang mengenal ragam-ragam lainnya yang lebih luas. Maka tingkat kebermaknaannya dalam kehidupan sehari-hari menjadi minim.6
TRAUMA DENGAN AGENT POKER YANG NGAKU NYA TERPECAYA ?ATAU TAKUT BANGKRUT AKIBAT BANYAK MODAL YANG DI KELUAR KAN ?
BalasHapusHANYA S1288POKER SOLUSI NYA UNTUK MASALAH ANDA YUK SEGERA GABUNG DI S1288POKER AGENT POKER TERPECAYA DI INDONESIA NGAK YAKIN?
BISA BUKTIKAN SENDIRI KOK S1288POKER NGAK AKAN MEMBUAT ANDA MENYESAL UNTUK BERMAIN DI S1288POKER. (PIN BBM: 7AC8D76B)